Adaptasi si Kecil yang Baru Lahir
Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam kandungan, bayi yang baru lahir perlu beradaptasi dengan lingkungan luar yang sangat berbeda dari rahim Bunda. Sebagai orang tua baru, ada beberapa hal yang penting untuk Bunda ketahui untuk membantu si kecil beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Menjaga suhu badan si kecil tetap hangat
Sistem metabolisme bayi baru lahir belum sempurna, sehingga ia perlu bantuan Bunda untuk menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kenakan baju, topi, sarung tangan dan kaus kaki untuk si kecil agar tubuhnya tidak kedinginan.
Menjaga kulit sensitif si kecil
Selama berada dalam rahim, tubuh si kecil diselimuti oleh dua selaput cairan pelindung, yakni cairan ketuban dan vernix caseosa . Saat ia lahir, lapisan pelindung vernix caseosa tersebut perlahan-lahan mulai terkikis dan membuat kulitnya lebih sensitif. Jika tidak dijaga dengan baik, kulitnya yang sensitif dapat mengalami iritasi seperti ruam popok, kulit kering atau bahkan infeksi.
Gumoh dan buang air besar setelah menyusui
Bayi dapat mengalami gumoh atau refluks setelah menyusui. Gumoh atau refluks adalah kondisi bayi memuntahkan kembali susu yang baru masuk ke tubuhnya sesaat setelah menyusui. Kondisi ini normal terjadi pada bayi baru lahir, karena fungsi katup esofagus dan lambungnya yang belum sempurna. Jangan khawatir ya Bunda, kondisi ini akan berhenti dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si kecil.
Selain gumoh, si kecil akan cenderung lebih sering buang air setelah menyusui, yakni sekitar 6-10 kali sehari. Namun seperti halnya gumoh, frekuensi buang air ini akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia si kecil. Nah, Bunda dapat memperhatikan konsistensi warna kotoran si kecil untuk memastikan kesehatan sistem cernanya. Warna kotoran pertama bayi baru lahir (disebut mekonium ) adalah hijau kehitaman dengan tekstur lengket. Setelah 2-4 hari, warna kotorannya akan semakin terang dan tidak lengket.
Menyusui si kecil
Di usianya yang baru beberapa hari, bayi dapat kehilangan beberapa persen dari berat tubuhnya. Hal ini normal terjadi. Karenanya, penting bagi Bunda untuk sering menyusui si kecil agar berat badan si kecil kembali meningkat. Susuilah si kecil dengan jumlah sedikit namun sering, karena ukuran lambungnya masih terlalu kecil untuk menampung banyak ASI. Bunda bisa menyusuinya setiap dua hingga tiga jam sekali, atau kapanpun si kecil merasa lapar. Biasanya, si kecil yang lapar akan memberikan sinyal pada Bunda dengan cara menangis, mengunyah, menggigit bibir atau menoleh ke arah payudara Ibu.
Menjaga waktu tidur si kecil
Bayi yang baru lahir umumnya membutuhkan waktu tidur selama 16-18 jam sehari. Pola tidurnya tidak teratur: ia dapat tidur sepanjang hari dan terbangun untuk menyusui. Setelah usia satu bulan, ia akan memiliki pola tidur yang lebih teratur dengan durasi tidur yang semakin berkurang, yaitu 14-16 jam sehari. Jika di usia satu bulan pertamanya si kecil lebih sering tidur di siang hari dan terbangun di malam hari, kini durasi tidur si kecil akan lebih lama di malam hari dibanding siang hari.